Langsung ke konten utama

Kepada Seluruh Umat Manusia: "You'll Never Walk Alone"



sumber foto: combinelook.com

"Avrete letto la notizia e per questo ci tengo a tranquilizzare tutti coloro che si stanno preccupando per me, sto bene. In questo momento però sento ancora di più il dovere di ringraziare tutti i medici e gli inferieri che stanno lottando negli aspedali per fronteggiare questa emergenzo. Invito tutti a rispettare le regole, perché questo virus non ta distinzioni. Facciamolo peir noi stessi, per i nostri cari e per chi ci circonda. Grazie."

"Kalian mungkin telah membaca beritanya dan itulah kenapa saya ingin menenangkan semua orang yang mengkhawatirkan saya. Saya baik-baik saja, bagaimanapun saya ingin mengucapkan terima kasih kepada para dokter dan perawat yang merawat saya, mereka yang berjuang keras di rumah sakit untuk menanggulangi keadaan darurat seperti ini. Saya mengajak semua orang untuk mematuhi peraturan, karena virus ini tidak pandang bulu dalam menyerang siapa saja. Ayo mulai dari diri kita, untuk orang yang kita cintai dan untuk semua yang ada di sekitar kita. Terimakasih."

Itu adalah pesan singkat yang dituliskan oleh Daniele Rugani saat dirinya dinyatakan positif Covid-19. Kalimat sederhana yang memberikan banyak kekuatan bagi mereka yang mengalami hal serupa dirinya, bagi para tim medis, dan semua orang yang ada disekitar pasien untuk tetap tenang dan memberikan dukungan kepada mereka yang terinfeksi. Terutama untuk para korban yang mungkin merasa hilang harapan saat mereka dinyatakan positif Covid-19.

When you walk through a storm
Hold your head up high
And don't be afraid of the dark
Tiga baris lirik pertama yang seolah memberi dukungan langsung kepada para pasien untuk tetap berdiri dan menegakkan kepala mereka melawan virus yang bersarang di tubuh mereka. Agar tidak takut dengan keadaan dan berbagai stigma di masyarakat yang memandang rendah pasien Covid-19. Satu hal yang perlu diingat, bahwa pasien Covid-19 bukanlah suatu aib yang harus diperlakukan layaknya seorang penjahat.
At the end of the storm
There's a golden sky
And the sweet silver song of a lark
Oscar Hammerstein ll yang puluhan lampau menciptakan lagu itu mungkin tidak mengetahui jika setiap potongan liriknya memiliki makna yang begitu dalam bagi para pasien corona. Oscar melalui lirik yang diciptakannya seakan meyakinkan penderita bahwa setelah mereka melewati masa kritisnya akan selalu ada kebahagiaan. Menguatkan para tenaga medis yang berjuang bertaruh nyawa bahwa akan ada balasan luar biasa atas kebaikan mereka. Menabahkan para pemimpin negara dan masyarakat sipil untuk tetap bertahan dan berjuang bersama menghadapi kekisruhan dengan penuh keyakinan.
Walk on through the wind
Walk on through the rain
Though your dreams be tossed and blown
Lagu yang kemudian dinyanyikan oleh Gerry and the Pacemakers, band asal kota pelabuhan Inggris ini menyampaikan pesan untuk para pasien agar tetap menjaga asa mereka selama menjalani perawatan, kendati semua mimpi dan rencana terpaksa ditunda sementara. Menyuntikkan dukungan kepada para medis untuk tetap semangat meskipun jiwa raga menjadi taruhan selama menjalankan kewajiban. Menyerukan kepada masyarakat untuk tetap menanamkan sisi kemanusiaan ditengah bencana global.
Pesan terakhir yang bisa saya sampaikan kepada semua khususnya para penderita. Tetaplah kuat dan yakin bahwa semua ini akan berlalu selagi kita tidak putus berdo'a dan mematuhi aturan. Teruntuk para pasien positif Covid-19, kalian tidak berjalan sendirian, masih banyak manusia yang memiliki nurani berada di belakang kalian utnuk tetap memberikan support. Teruntuk para tenaga medis, terimakasih tak hentinya kami ucapkan, kalian tidak berjalan sendirian, masih banyak dibelakang kalian yang tiada berhenti memanjatkan do'a demi keselamatan bersama. Dan untuk seluruh masyarakat, kita tidak sendirian, kita bisa saling bahu membahu membantu dari hal paling kecil untuk memerangi pandemi. Lirik terakhir dari lagu yang pernah memuncaki tangga lagu pop Inggris selama empat pekan. You'll Never Walk Alone.
Walk on, walk on
With hope in your heart
And you'll never walk alone
Ditulis oleh: Yunita Devika Damayanti, bisa dikunjungi melalui akun Instagram @yunitadevika18


Komentar

Postingan populer dari blog ini

CALON KETUA SEMA-U TERSANDUNG KASUS PEMALSUAN SERTIFIKAT LKMM-TM ITSNU

  Pekalongan, 12 Desember 2025 - Proses Pemira Universitas Pekalongan menjadi sorotan setelah sebuah unggahan Breaking News dari anonim pada tanggal 10 Desember 2025 menyebut adanya dugaan pemalsuan sertifikat LKMM-TM ITSNU oleh calon ketua SEMA-U. Unggahan tersebut cepat menyebar dan menimbulkan berbagai spekulasi di kalangan mahasiswa. Semua mempertanyakan di manakah peran KPR dan BAWAS Raya Unikal dalam menanggapi kasus tersebut? Dari penelusuan yang telah dilakukan untuk memastikan kebenaran informasi, pihak KPR Unikal menyatakan bahwa hanya melakukan verifikasi kelengkapan berkas secara administratif (fisik) tanpa verifikasi substansi (keaslian sertifikat), yang mana hal ini diakui sebagai upaya efisiensi waktu. Pihak BAWAS Raya juga menyatakan kalau cara kerja mereka ialah menunggu ada yang melaporkan kepada mereka, baru akan ditindak lanjuti. Pernyataan BAWAS Raya yang menunggu laporan ini menjadi pertanyaan, mengingat sebelumnya pihak ITSNU telah menyuarakan tentang dugaan ...

NASKAH ESAI: Membangun Media yang Memanusiakan Manusia

     Penulis: Diki Mardiansyah (Juara 3 Lomba Esai Festival Jurnalistik LPM Suaka UNIKAL 2021)      Media semakin tidak memegang etika jurnalistik dan menuju keadaan yang semakin mengkhawatirkan. Banyak malpraktik di industri media. Profesi wartawan banyak digunakan oleh orang-orang yang tidak jelas, hanya untuk mencari keuntungan pribadi semata. Baik dengan mencari “amplop”, memeras, clickbait, membuat media “abal-abal” yang tujuannya hanya mencari uang, atau menjadikan media memuat berita yang jauh dari nilai-nilai kemanusiaan      Hal itu, saya kira, menjadi pelanggaran kode etik yang sangat serius dan semakin menggejala. Dengan dilanggarnya kode etik jurnalistik itu, implikasinya adalah media tidak mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan karena membuat berita yang tidak berkualitas dan bermutu. Padahal, media menjadi sarana penting untuk menyampaikan pesan tentang kemanusiaan. Sebab, kemanusiaan adalah nilai universal yang dapat men...

MEMBUAT GEBRAKAN LITERASI, PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS PEKALONGAN LUNCURKAN SIPUSTAKA

Pekalongan (18/01/2025) – Sempat diundur hampir dua jam, acara Launching SIPUSTAKA dan Library Award yang bertemakan “Integrasi Berkarya, Literasi Berdaya” berjalan dengan lancar di Auditorium Gedung C Universitas Pekalongan. Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUSTAKA) merupakan layanan peminjaman buku fisik melalui sistem online pertama di Universitas Pekalongan. Layanan ini memungkinkan penggunanya meminjam koleksi perpustakaan tanpa harus mendatangi gedung perpustakaan. Pengguna cukup memilih buku yang ingin dipinjam pada laman yang disediakan pustakawan, memilih buku yang ingin dipinjam, memasukkannya ke dalam keranjang, kemudian buku akan diantarkan ke alamat tujuan. Untuk pengembaliannya sendiri dapat melalui online , dengan cara dialamatkan ke pos satpam gedung F Universitas Pekalongan. Pengguna wajib konfirmasi kepada pustakawan perihal peminjaman maupun pengembalian buku. “Delivery book ini tidak hanya di luar daerah tapi dapat juga digunakan saat mahasiswa berada di sekita...