Langsung ke konten utama

Mahasiswa Universitas Pekalongan Unjuk Kepedulian Terhadap Korban Banjir di Kota Pekalongan

 


    Organisasi Mahasiswa Universitas Pekalongan melakukan bakti sosial untuk korban banjir di wilayah Kota Pekalongan. Kegiatan tersebut dilakukan pada tanggal 6 - 9 Januari 2023 dengan mengumpulkan donasi berupa dana, bahan pangan seperti telur dan mi instan, obat-obatan, popok anak/dewasa, dan kebutuhan lainnya. Pengumpulan donasi dilakukan di Sekretariat BEM Fakultas masing-masing lalu dikumpulkan ke BEM tingkat Universitas. Ormawa Unikal juga membuka dapur umum di lingkungan Universitas Pekalongan dan pengelolaannya dilakukan bersama oleh beberapa mahasiswa Universitas Pekalongan dan anggota Ormawa.

    Target bansos ini adalah beberapa daerah di Kota Pekalongan yang belum terjangkau oleh BPBD atau pemerintah Kota Pekalongan. Data-data daerah didapatkan dari data BPBD dan mahasiswa KKN Universitas Pekalongan yang juga terdampak banjir. Penyaluran  bansos dilakukan mulai tanggal 6 Januari 2023.

    Kegiatan ini sudah pernah dilakukan di tahun 2019-2020 sebelumnya. Namun, berbeda karena dulu dilakukan dengan turun kejalan sedangkan sekarang lebih mengutamakan kepedulian Mahasiswa Universitas Pekalongan sendiri.

    Salah seorang mahasiswa penyumbang bansos menyampaikan bahwa dengan diadakannya kegiatan seperti ini dapat menciptakan solidaritas antar mahasiswa dengan masyarakat. Kegiatan ini juga sebagai bentuk kepedulian Civitas Akademika Unikal kepada masyarakat yang terdampak banjir.

    Informasi penyaluran bansos ini sangat mudah dijumpai karena tersebar di sosial media,” ujar mahasiswa tersebut. “Ini kegiatan yang sangat positif, kegiatan seperti ini harus diperbanyak lagi dan kita harus memulainya dari lingkungan terdekat terlebih dahulu,” imbuhnya.

    M. Ghufron selaku PJ bansos mengaku tidak ada hambatan atau kesulitan dari kegiatan ini karena Warek III, Bapak M. Fajru Sidqi pun sangat menyetujui kegiatan seperti ini dan antusias para mahasiswa selama kegiatan berjalan.

    "Harapannya sebisa mungkin sebagai mahasiswa kita menjadi fungsi sosial, tidak hanya belajar dan mencari ilmu tapi juga harus melek sosial tentang apa yang terjadi di sekitar, agar kita bisa lebih peduli, menjadikan nama mahasiswa sebagai nama perubahan, melalui bansos atau  kepedulian yang diadakan oleh kampus-kampus universitas menjadikan kebermanfaatan bagi mereka yang membutuhkan," ujar kembali M. Ghufron selaku PJ Bansos.



Penulis       : Dyan Isma Nabilla, Agus Riyanto

Reporter     : Andrew Bagastio, Eva Nadia

Editor         : Kharisma Putriana W.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Opini Publik] Berikan Aspirasi Tanpa Anarki

Demonstrasi adalah hak konstitusional warga negara. Hak itu dijamin oleh undang undang dan dijunjung tinggi dalam demokrasi. Demonstrasi hadir karena ada kegelisahan publik yang tidak terjawab oleh kebijakan. Ia adalah ruang menyuarakan, ruang mendebat, ruang mendesak agar wakil rakyat benar benar mendengar. Namun apa yang terjadi di Kota Pekalongan pada Sabtu (30/08/2025) justru menjadi ironi. Gedung DPRD yang mestinya menjadi rumah aspirasi dibakar dan dijarah oleh massa yang kehilangan kendali. Kronologi mencatat bahwa pada pukul (12:10) sekelompok massa yang kebanyakan remaja bahkan pelajar langsung menyerbu area kantor Setda dan gedung DPRD. Tidak ada orasi yang menggema, tidak ada dialog yang muncul. Yang ada hanyalah perusakan dan pembakaran. Kursi-kursi di ruang rapat ditumpuk lalu disulut api. Dari luar gedung terlihat asap mengepul dan api kian membesar. Aparat pemadam kebakaran kesulitan masuk karena situasi yang tidak terkendali. Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto ...

NASKAH ESAI: Membangun Media yang Memanusiakan Manusia

     Penulis: Diki Mardiansyah (Juara 3 Lomba Esai Festival Jurnalistik LPM Suaka UNIKAL 2021)      Media semakin tidak memegang etika jurnalistik dan menuju keadaan yang semakin mengkhawatirkan. Banyak malpraktik di industri media. Profesi wartawan banyak digunakan oleh orang-orang yang tidak jelas, hanya untuk mencari keuntungan pribadi semata. Baik dengan mencari “amplop”, memeras, clickbait, membuat media “abal-abal” yang tujuannya hanya mencari uang, atau menjadikan media memuat berita yang jauh dari nilai-nilai kemanusiaan      Hal itu, saya kira, menjadi pelanggaran kode etik yang sangat serius dan semakin menggejala. Dengan dilanggarnya kode etik jurnalistik itu, implikasinya adalah media tidak mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan karena membuat berita yang tidak berkualitas dan bermutu. Padahal, media menjadi sarana penting untuk menyampaikan pesan tentang kemanusiaan. Sebab, kemanusiaan adalah nilai universal yang dapat men...

Training Legislatif Universitas Pekalongan 2025: Langkah Awal Cetak Senator Mahasiswa Kompeten

Pekalongan, 20 September 2025 – Senat Mahasiswa Universitas Pekalongan (SEMA U) untuk pertama kalinya menggelar Training Legislatif Universitas Pekalongan 2025. Selama dua hari, Jumat–Sabtu (19–20 September 2025), kegiatan berlangsung di Gedung F Lantai 8, Ruang Adaro. Program perdana ini diharapkan menjadi tonggak lahirnya senator mahasiswa dengan kapasitas legislatif yang lebih matang.