Langsung ke konten utama

SEMPAT TERTUNDA BEBERAPA JAM, DEBAT PEMIRA UNIKAL SUKSES DIGELAR

 

Komisi Pemilihan Raya Universitas Pekalongan (KPR Unikal) kembali menggelar debat terbuka bagi pasangan calon SEMA, PRESMA, dan WAPRESMA Universitas Pekalongan Periode Tahun 2024. Acara debat Pemilihan Mahasiswa Raya (PEMIRA) berlangsung pada hari Jumat, tanggal 23 Februari 2024 bertempat di GOR Universitas Pekalongan. Rencanannya acara tersebut dimulai pada pukul 09.00. Namun, sempat tertunda beberapa jam karena ketidakhadiran audience pada jam tersebut. Kurangnya sosialisasi menyebabkan sedikit informasi yang bisa sampai ke telinga mahasiswa. “Yang pertama KPR itu harus mensosialisasikan secara masif, kemudian yang kedua semua pemangku kepentingan harus mensosialisasikan secara masif misalnya ORMAWA, BEM FAKULTAS, BEM UNIVERSITAS, SEMA FAKULTAS, SEMA UNIVERSITAS bersama HIMAPRODI maupun UKM nya, minimal di level itu mereka harus ikut mensosialisasikan. Pasti akan berjalan positif kalau kesadaran di ORMAWA itu semuannya berbasis kesadaran.” Ujar Bapak M. Fajru Sidqi, S.Pd., M.Hum. selaku Wakil Rektor III Universitas Pekalongan.

Debat PEMIRA tahun ini mengangkat tema “Mewujudkan Demokrasi Kampus yang Sehat dan Berintegritas guna Kemaslahatan Mahasiswa Universitas Pekalongan”. Ketua KPR Unikal yaitu Sabit Ulil Absor mengungkapkan bahwa tema tersebut bertujuan untuk menjadikan demokrasi di lingkungan kampus agar bisa lebih baik dan sehat untuk kedepannya. Kegiatan debat tersebut merupakan langkah awal bagi para paslon dalam menyuarakan visi serta misi agar nantinya bisa terpilih sesuai dengan harapan. Tidak hanya itu, para paslon juga diharuskan menjawab beberapa pertanyaan dari para panelis yang sudah disiapkan serta dari penonton debat, hal ini bertujuan untuk menguatkan visi-misi setiap kandidat dimata para pemilih nantinya. 

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, PEMIRA tahun ini diwarnai dengan antusias para calon yang luar biasa. Sebut saja Calon PRESMA DAN WAPRESMA yang tidak lagi menjadi pasangan tunggal. Hal tersebutlah yang juga memunculkan antusias berbeda dari mahasiswa Universitas Pekalongan. “Mungkin kalau dilihat dari calonnya udah dua, mungkin antusiasnya lebih banyak tahun ini.” Ungkap Sabit Ulil Absor selaku Ketua Komisi Pemilihan Raya Universitas Pekalongan. Adapun para calon yang ikut serta pada jalannya debat PEMIRA tahun ini, di antaranya satu Calon Senat Mahasiswa yaitu Hizbul Islam dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Dua calon Presiden dan Wakil Presiden yaitu pasangan nomor urut satu (M.Izul Arob dari Fakultas Hukum dan Duma Mitha Aulia dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis) serta pasangan nomor urut dua (Sarwoto dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis) dan Ahmad Yazid dari Fakultas Hukum). 

KPR Unikal, selaku pihak penyelenggara PEMIRA dalam menginformasikan PEMIRA ini melalui akun instagram resmi KPR Unikal. Penyebaran informasi yang bersifat online ini mengakibatkan banyak mahasiswa yang tidak mengetahui tentang pelaksanaan PEMIRA "paling cuma sebaran informasi dari teman saja, kalau arti dari PEMIRA nya sendiri belum tau" ucap akmal faza mahasiswa prodi agroteknologi. Dan dalam pelaksanaan pemira tahun ini sempat tertunda-tunda selama 2 pekan karena mendekati penyelenggaran pemilu. "Mungkin dari segi timeline kita mundur-mundur karena ada pemilu juga terus karena sebelumnya emang ada 2 opsi antara online atau offline" ungkap Sabit ulil absor selaku ketua KPR Unikal. 

Pemungutan suara sendiri akan dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 26 Februari 2024. Sistem pemilihan yang digunakan akan berbasis online atau e-voting dengan menggunakan SIAKAD. Sistem ini mengalami upgrade terbaru untuk meminimalisir kecurangan dalam menghadapi PEMIRA tahun ini. Nantinya, mahasiswa atau pemilih aktif diharuskan untuk mengupdate nomor HP nya di siakad, karena dari data nomor HP tersebut akan dikirimkan kode OTP dari Puskom. Setelah mendapatkan kode tersebut, mahasiswa atau pemilih aktif baru bisa menggunakan hak suaranya untuk memilih paslon impian. Sistem ini juga bisa digunakan oleh mahasiswa yang berada di luar kampus sehingga memudahkan dalam pengambilan suara. 

Antusiasme mahasiswa dalam debat terbuka Calon Senat Mahasiswa, Calon Presiden Mahasiswa Dan Wakil Presiden Mahasiswa ini cukup banyak. "Antusiasmenya cukup banyak Presma dan calonnya ada 2 dari pada tahun kemarin hanya satu calon saja jadi sepi" ungkap Ratih mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Namun, dalam penyelenggaran pemira ini setidaknya membutuhkan seluruh mahasiswa aktif yang terdaftar sebagai pemilih tetap. Jika pada tahun kemarin terdapat sedikit mahasiswa yang menggunakan hak pilihnya, "Tahun kemarin itu antusiasme nya hanya ada di bawah 1500 mahasiswa tapi saya lupa angkanya. Dan itu tentu saja jumlah yang sangat kurang ya, mengingat mahasiswa UNIKAL itu hampir 6000 mahasiswa jadi nggak ada separonya tingkat partisipasi. Harapannya partisipasi untuk memilih di mahasiswa bisa meningkatkan syukur-syukur bisa di atas 80% itu sudah sangat baik. Kalau 100% sepertinya susah untuk dicapai." Ujar wakil rektor 3 Bapak M. Fajru Sidqi, S.Pd., M.Hum. 

Namun, Pemira tahun ini selain pihak KPR sebagai penyelenggaran juga terdapat Badan Pengawasan Pemilihan Raya (Bawasraya) sebagai pihak yang mengawasi dan mengawal Pemira. Bentuk pengawasan yang dilakukan oleh Bawasraya terdiri dari 2 yaitu secara teknis dan non teknis. "Pengawasan secara teknis dan non teknis, jika secara teknis kami hadir pada pengambilan no urut calon, dan debat" ungkap muhammad fajar prayoga salah satu anggota dari Bawasraya. Dalam pelaksanaan pemira ini jika terdapat kecurangan atau pelanggaran pihak bawasraya sebagai wadah atau tempat pelaporan kalau terjadi pelanggaran dalam pemira ini. Seperti yang dikatakan Muhammad fajar prayoga salah satu anggota dari bawasraya bahwa bentuk pelanggaran apapun bisa langsung dilaporakan ke bawasraya selagi sesuai dengan konstitusi pemira. 

M. Fajru Sidqi, S.Pd., M.Hum. selaku Wakil Rektor III Universitas Pekalongan pun berharap kepada para paslon untuk "dapat berkompetisi secara sehat dan mengedepankan keunggulan yang berbasis pada kejujuran. Beliau juga berharap agar paslon yang terpilih nantinya dapat membuat program-program mahasiswa yang orientasinya harus ke simkatmawa misalnya untuk pemeringkatan Perguruan Tinggi".

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CALON KETUA SEMA-U TERSANDUNG KASUS PEMALSUAN SERTIFIKAT LKMM-TM ITSNU

  Pekalongan, 12 Desember 2025 - Proses Pemira Universitas Pekalongan menjadi sorotan setelah sebuah unggahan Breaking News dari anonim pada tanggal 10 Desember 2025 menyebut adanya dugaan pemalsuan sertifikat LKMM-TM ITSNU oleh calon ketua SEMA-U. Unggahan tersebut cepat menyebar dan menimbulkan berbagai spekulasi di kalangan mahasiswa. Semua mempertanyakan di manakah peran KPR dan BAWAS Raya Unikal dalam menanggapi kasus tersebut? Dari penelusuan yang telah dilakukan untuk memastikan kebenaran informasi, pihak KPR Unikal menyatakan bahwa hanya melakukan verifikasi kelengkapan berkas secara administratif (fisik) tanpa verifikasi substansi (keaslian sertifikat), yang mana hal ini diakui sebagai upaya efisiensi waktu. Pihak BAWAS Raya juga menyatakan kalau cara kerja mereka ialah menunggu ada yang melaporkan kepada mereka, baru akan ditindak lanjuti. Pernyataan BAWAS Raya yang menunggu laporan ini menjadi pertanyaan, mengingat sebelumnya pihak ITSNU telah menyuarakan tentang dugaan ...

NASKAH ESAI: Membangun Media yang Memanusiakan Manusia

     Penulis: Diki Mardiansyah (Juara 3 Lomba Esai Festival Jurnalistik LPM Suaka UNIKAL 2021)      Media semakin tidak memegang etika jurnalistik dan menuju keadaan yang semakin mengkhawatirkan. Banyak malpraktik di industri media. Profesi wartawan banyak digunakan oleh orang-orang yang tidak jelas, hanya untuk mencari keuntungan pribadi semata. Baik dengan mencari “amplop”, memeras, clickbait, membuat media “abal-abal” yang tujuannya hanya mencari uang, atau menjadikan media memuat berita yang jauh dari nilai-nilai kemanusiaan      Hal itu, saya kira, menjadi pelanggaran kode etik yang sangat serius dan semakin menggejala. Dengan dilanggarnya kode etik jurnalistik itu, implikasinya adalah media tidak mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan karena membuat berita yang tidak berkualitas dan bermutu. Padahal, media menjadi sarana penting untuk menyampaikan pesan tentang kemanusiaan. Sebab, kemanusiaan adalah nilai universal yang dapat men...

MEMBUAT GEBRAKAN LITERASI, PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS PEKALONGAN LUNCURKAN SIPUSTAKA

Pekalongan (18/01/2025) – Sempat diundur hampir dua jam, acara Launching SIPUSTAKA dan Library Award yang bertemakan “Integrasi Berkarya, Literasi Berdaya” berjalan dengan lancar di Auditorium Gedung C Universitas Pekalongan. Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUSTAKA) merupakan layanan peminjaman buku fisik melalui sistem online pertama di Universitas Pekalongan. Layanan ini memungkinkan penggunanya meminjam koleksi perpustakaan tanpa harus mendatangi gedung perpustakaan. Pengguna cukup memilih buku yang ingin dipinjam pada laman yang disediakan pustakawan, memilih buku yang ingin dipinjam, memasukkannya ke dalam keranjang, kemudian buku akan diantarkan ke alamat tujuan. Untuk pengembaliannya sendiri dapat melalui online , dengan cara dialamatkan ke pos satpam gedung F Universitas Pekalongan. Pengguna wajib konfirmasi kepada pustakawan perihal peminjaman maupun pengembalian buku. “Delivery book ini tidak hanya di luar daerah tapi dapat juga digunakan saat mahasiswa berada di sekita...