Langsung ke konten utama

HIMASATRIA BEKERJA SAMA DENGAN GREAT INDONESIA UNTUK MEMBANGUN RELASI DAN MEMPERKENALKAN KEBUDAYAAN INDONESIA

 

Pekalongan, 27 Maret 2024 - Pada hari Minggu 24 Maret 2024 Himpunan Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia (HIMASATRIA) bekerja sama dengan Great Indonesia mengadakan pertemuan untuk memperkenalkan bahasa dan budaya  Indonesia dan menjalin relasi atau hubungan baru. Acara ini diselenggarakan di ruang rapat, gedung C lantai 2 Universitas Pekalongan dan di Gallery Batik Universitas Pekalongan.  Acara ini dimulai pukul 09.00 dan selesai sekitar pukul 13.00 WIB. Ketua Dekan FKIP Bapak Susanto, S.S, M.Hum. dan beberapa Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia juga sempat hadir.

Pada pertemuan yang diadakan HIMASATRIA bersama Great Indonesia terdapat relawan asing yang berasal dari negara jepang dan belgia. Para Relawan datang ke acara ini bersama dua anggota Great Indonesia. Terdapat enam relawan asing, terdiri dari lima yang berasal dari Jepang bernama Ayana, Ayano, Asahi, Yugo dan Taka. Sedangkan satu relawan dari Belgia bernama Eve. Great Indonesia adalah lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang berfokus pada kegiatan lingkungan di Indonesia yang membuka relawan untuk seluruh masyarakat asing yang ingin belajar terkait lingkungan dan kebudayaan Indonesia.

Ketua Himasatria, Reza Setiawan menyebutkan bahwa “Kegiatan ini berawal dari pihak Great Indonesia yang menghubungi saya untuk bekerjasama”. Hal itu membuat kedua pihak antusias dalam menyelenggarakan acara ini sehingga dijadikan untuk membangun relasi baru dan memperkenalkan kebudayaan Indonesia dan juga Universitas Pekalongan. Acara ini dipersiapkan dengan waktu yang singkat, menurut Reza Setiawan, panitia membutuhkan waktu dua hari untuk mempersiapkan acara ini.

Acara yang pertama dimulai dengan perkenalan anggota Himasatria hingga perkenalan dari relawan asing. Kegiatan inti dari pertemuan ini antara lain memperkenalkan bahasa dan budaya Indonesia melalui makanan tradisional dan memperkenalkan batik melalui Galeri Batik Unikal. Pada saat memperkenalkan Indonesia melalui makanan tradisional diajarkan berdasarkan warna, rasa dan asal makanan, Para relawan asing juga mencoba jajanan pasar seperti: dadar gulung, poci, peyek dan lainnya. Lalu Kegiatan inti yang kedua yaitu memperkenalkan batik sekaligus menjelajah Galeri Batik yang ada di UNIKAL. Di Galeri Batik para relawan asing dijelaskan dan diperlihatkan kain mori yang sudah di malami, ditunjukaan juga berbagai macam canting tulis dan cap, dekorasi-dekorasi yang menggunakan bahan batik, serta topeng yang diukir dengan motif batik. Selama acara tersebut berlangsung teman-teman relawan asing sangat antusias. Para relawan asing juga berinteraksi dan berkomunikasi dengan teman-teman Himasatria walaupun terbatasnya kemampuan bahasa yang dimiliki.

Ketua Himasatria berharap lewat kegiatan ini, relawan asing tersebut bisa lebih mengenal Bahasa dan Budaya Indonesia. Universitas Pekalongan melalui Himasatria juga bisa tetap menjalin kerjasama baik dengan Great Indonesia dan organisasi-organisasi sosial lain yang dapat meningkatkan kapasitas mahasiswa UNIKAL, khususnya anggota Himasatria.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

NASKAH ESAI: Membangun Media yang Memanusiakan Manusia

     Penulis: Diki Mardiansyah (Juara 3 Lomba Esai Festival Jurnalistik LPM Suaka UNIKAL 2021)      Media semakin tidak memegang etika jurnalistik dan menuju keadaan yang semakin mengkhawatirkan. Banyak malpraktik di industri media. Profesi wartawan banyak digunakan oleh orang-orang yang tidak jelas, hanya untuk mencari keuntungan pribadi semata. Baik dengan mencari “amplop”, memeras, clickbait, membuat media “abal-abal” yang tujuannya hanya mencari uang, atau menjadikan media memuat berita yang jauh dari nilai-nilai kemanusiaan      Hal itu, saya kira, menjadi pelanggaran kode etik yang sangat serius dan semakin menggejala. Dengan dilanggarnya kode etik jurnalistik itu, implikasinya adalah media tidak mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan karena membuat berita yang tidak berkualitas dan bermutu. Padahal, media menjadi sarana penting untuk menyampaikan pesan tentang kemanusiaan. Sebab, kemanusiaan adalah nilai universal yang dapat men...

DEMI MEWUJUDKAN KETERAMPILAN MAHASISWA DI BIDANG PERPAJAKAN, TAX CENTER UNIVERSITAS PEKALONGAN SELENGGARAKAN: PENGUKUHAN RELAWAN PAJAK UNTUK NEGERI TAHUN 2025

  Pekalongan (22/01/2025) – Tax Center Universitas Pekalongan kembali menyelenggarakan pengukuhan relawan pajak dengan tema “Sinergi Relawan Pajak: Untuk Indonesia yang Lebih Baik” yang mencerminkan semangat kolaborasi dan kontribusi positif yang ingin diwujudkan melalui program ini. “Sinergi” menggambarkan upaya bersama untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan yang lebih besar. “Untuk Indonesia yang Lebih Baik” mengandung harapan dan tujuan kontribusi nyata para relawan pajak terhadap kemajuan bangsa. Relawan Pajak untuk Negeri (Renjani) adalah program nasional yang digagas oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) untuk mahasiswa dari perguruan tinggi di seluruh Indonesia dalam rangka mendukung kegiatan perpajakan. Kegiatan ini bertujuan untuk membangun keterampilan mahasiswa dalam bidang perpajakan, sekaligus memberikan pengalaman langsung dalam pelayanan dan edukasi perpajakan kepada masyarakat. Adapun relawan berjumlah 78 mahasiswa yang terdiri dari 28 mahasiswa Renjani Unive...

MENYONGSONG BABAK BARU KEPEMIMPINAN: KPR-U SELENGGARAKAN PELANTIKAN PENGURUS ORMAWA UNIVERSITAS PEKALONGAN 2025

Pekalongan (18/01/2025) – KPR-U Universitas Pekalongan kembali menyelenggarakan pelantikan Organisasi Mahasiswa (ORMAWA) mulai dari tingkat u niversitas hingga p rodi. Berbeda dengan pelantikan tahun lalu yang diadakan terpisah antar fakultas, pelantikan kali ini diselenggarakan serentak di auditorium lantai 3 G edung C. Kegiatan ini dimulai pukul 9 hingga pukul 10 da n dihadiri oleh seluruh ketua terpilih, calon pengurus periode 2025, Wakil Rektor 3, Dekan F akultas serta demisioner periode 2024. Ketua KPR-U, M. Fahri Ridho mengaku sempat terkendala dengan waktu yang cukup singkat sekitar tiga bulan dari perekrutan anggota hingga persiapan acara, ditambah kurangnya jam terbang anggota KPR-U. Namun, KPR-U tetap dapat mengatasinya dengan mempererat komunikasi antar anggota. Sehingga acara dapat berjalan dengan baik hingga akhir. “Pertama, ORMAWA harus bisa menjalani kekompakan. Yang kedua, harus bisa memahami kinerja mahasiswa yang tepat sasaran , ” pesan dari Bapak Fajru Sidqi, W...