Langsung ke konten utama

Kupas Tuntas TOEFL, IELTS, dan EnglishScore di ESA Talk Show

 

Pekalongan (28/06/25) – Pada Sabtu pagi, Ruang Jlamprang Sekretariat Daerah Pekalongan dipadati oleh para peserta ESA Talk Show. Digagas oleh English Student Association (ESA) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Pekalongan, talk show bertajuk “The Big Three of English Proficiency Tests: TOEFL, IELTS, and EnglishScore, Which Test is Right For You?” ini diselenggarakan khusus untuk membahas perbedaan serta karakteristik masing-masing tes kemampuan Bahasa Inggris, yakni TOEFL, IELTS, dan EnglishScore.

Antusiasme tinggi mewarnai ESA Talk Show. Sebanyak 50 peserta memadati ruangan, tidak hanya dari kalangan mahasiswa Universitas Pekalongan (UNIKAL), tetapi juga siswa sekolah dari berbagai wilayah seperti Batang, Pekalongan, dan Pemalang. Acara ini menghadirkan dua narasumber berkompeten, yaitu Kepala Lembaga Bahasa Dr. Sarlita D. Matra, M.Pd., dan Khusna Irfiana M.Pd., yang siap berbagi wawasan mendalam mengenai tes kemampuan bahasa Inggris. Tidak hanya itu, Bapak Susanto, S.S., M.Hum., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Pekalongan, turut hadir untuk memberikan sambutan sekaligus membuka acara tersebut.

Dalam sambutannya, Bapak Susanto menegaskan pentingnya Bahasa Inggris di era globalisasi. “Ini bukan lagi nilai plus, tapi sebuah keniscayaan. It is a necessary,” tuturnya. Pernyataan tersebut diamini oleh banyak peserta, termasuk Salika Sabila, perwakilan dari Lembaga Pers Mahasiswa (LPM Al Madda) Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama (ITS NU) Pekalongan. Salika mengungkapkan antusiasmenya, “Menurutku asik banget sih, karena di sini kita bisa tahu perbedaan TOEFL apa, IELTS apa, dan EnglishScore itu seperti apa. Apalagi aku yang memang berminat ke Australia, jadi aku benar-benar ingin ikut acara ini. Menurutku menarik banget sih buat acara kayak gini, ini termasuknya membantu aku banget buat lebih tahu dalamnya lagi.”

Harapan agar acara serupa dapat kembali terselenggara di masa depan disampaikan oleh Ardhi Ramdhani, mahasiswa PBI 2024 sekaligus anggota ESA. “Harapanku kalau ada acaranya lagi, semakin sukses dan makin kompaklah,” ujarnya, seraya menambahkan bahwa meski event ini sudah ramai, ia berharap acara selanjutnya bisa mengakomodasi lebih banyak peserta yang mungkin berhalangan hadir kali ini. “Semakin sukses dan semakin lebih lancar lagi serta meminimalisir kesalahan lagi,” imbuhnya.

Terlepas dari berbagai rintangan dalam persiapan yang dimulai sejak awal bulan, bahkan hingga hari-H acara, semangat dan kekompakan setiap anggota ESA tidak sedikit pun luntur. Berkat kerja keras dan kolaborasi mereka, event besar ini berhasil terlaksana dengan baik dan menuai apresiasi. Menggarisbawahi semangat pantang menyerah ini, Ardi menutup dengan sebuah kutipan motivasi, “Kalau belum pernah melakukan kesalahan pasti belum pernah sukses.”


Penulis : Picon

Reporter : Aryani Dwi Kusumaningrum

Editor : Athiyah Hasna


Komentar

Postingan populer dari blog ini

NASKAH ESAI: Membangun Media yang Memanusiakan Manusia

     Penulis: Diki Mardiansyah (Juara 3 Lomba Esai Festival Jurnalistik LPM Suaka UNIKAL 2021)      Media semakin tidak memegang etika jurnalistik dan menuju keadaan yang semakin mengkhawatirkan. Banyak malpraktik di industri media. Profesi wartawan banyak digunakan oleh orang-orang yang tidak jelas, hanya untuk mencari keuntungan pribadi semata. Baik dengan mencari “amplop”, memeras, clickbait, membuat media “abal-abal” yang tujuannya hanya mencari uang, atau menjadikan media memuat berita yang jauh dari nilai-nilai kemanusiaan      Hal itu, saya kira, menjadi pelanggaran kode etik yang sangat serius dan semakin menggejala. Dengan dilanggarnya kode etik jurnalistik itu, implikasinya adalah media tidak mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan karena membuat berita yang tidak berkualitas dan bermutu. Padahal, media menjadi sarana penting untuk menyampaikan pesan tentang kemanusiaan. Sebab, kemanusiaan adalah nilai universal yang dapat men...

[Opini Publik] Berikan Aspirasi Tanpa Anarki

Demonstrasi adalah hak konstitusional warga negara. Hak itu dijamin oleh undang undang dan dijunjung tinggi dalam demokrasi. Demonstrasi hadir karena ada kegelisahan publik yang tidak terjawab oleh kebijakan. Ia adalah ruang menyuarakan, ruang mendebat, ruang mendesak agar wakil rakyat benar benar mendengar. Namun apa yang terjadi di Kota Pekalongan pada Sabtu (30/08/2025) justru menjadi ironi. Gedung DPRD yang mestinya menjadi rumah aspirasi dibakar dan dijarah oleh massa yang kehilangan kendali. Kronologi mencatat bahwa pada pukul (12:10) sekelompok massa yang kebanyakan remaja bahkan pelajar langsung menyerbu area kantor Setda dan gedung DPRD. Tidak ada orasi yang menggema, tidak ada dialog yang muncul. Yang ada hanyalah perusakan dan pembakaran. Kursi-kursi di ruang rapat ditumpuk lalu disulut api. Dari luar gedung terlihat asap mengepul dan api kian membesar. Aparat pemadam kebakaran kesulitan masuk karena situasi yang tidak terkendali. Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto ...

Panas Tak Halangi Antusiasme Mahasiswa Baru di Parade UKM

Pekalongan, 4 September 2025– Kampus Universitas Pekalongan ramai dan penuh warna dengan digelarnya Parade Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dalam rangkaian acara PKKMB tahun 2025. Puluhan organisasi mahasiswa dari berbagai bidang tampil seru-seruan untuk memperkenalkan diri kepada mahasiswa baru di rangkaian kegiatan ospek. Sejak pagi, suasana semakin hidup berkat penampilan atraktif dari tiap UKM. Deretan stan UKM yang dipenuhi karya, prestasi, hingga info keanggotaan juga jadi magnet bagi mahasiswa baru yang penasaran. Meski meriah, ada juga kritik dari sebagian mahasiswa baru soal lokasi acara. “Asik banget, tapi yang bikin agak males itu panas. Kalau indoor pasti lebih asik,” komentar salah satu peserta. Namun, antusiasme tetap terasa di setiap sudut. Banyak mahasiswa baru berkeliling dari stan ke stan untuk mencari UKM yang sesuai minat, bahkan langsung mendaftar di tempat. “Seru banget, banyak ilmunya. Barusan juga keliling-keliling cari UKM yang menarik,” ujar Riski Bowo, mahasiswa...