Langsung ke konten utama

Ratusan Wisudawan Unikal dikukuhkan, Integritas Hal Utama dalam Era Revolusi Industri 4.0



Pekalongan – Universitas Pekalongan melaksanakan acara sidang terbuka senat dalam rangka dies natalis ke-XXXVI dan wisuda ke-XLIX dengan tema “Mewujudkan  Kampus Kreatif  Berbasis Potensi Lokal Dalam Era Revolusi Industri 4.0” di Hotel Sahid Mandarin Pekalongan, Sabtu (8/9). Alasan mengambil tema tersebut karena, Unikal sudah menjadi kampus kreatif dan harus ada sesuatu yang real dimana menggambarkan nama kreatif tersebut. Kemudian, melihat potensi lokal yang ada di Pekalongan itu banyak namun kali ini bidang perikananlah yang menjadi sorotan pada pidato ilmiah di acara wisuda, karena di budidaya perairan pun juga bisa memiliki potensi yang tinggi dalam mewujudkan era revolusi industri. Acara ini dimulai pukul 07.30 Wib. Para wisudawan terbaik dan jajaran rektorat berjalan sesuai barisannya memasuki ruang wisuda. Terlihat banyak sekali sanak saudara dari wisudawan yang datang untuk menyaksikan pengukuhan.

Acara dimulai dengan pembukaan sidang terbuka oleh rektor Unikal, H.Suryani, S.H., M.Hum. kemudian, jajaran rektorat, wisudawan serta para tamu undangan yang datang menyanyikan lagu wajib Indoensia Raya dilanjut mengheningkan cipta  bersama. Setelah itu, adanya penampilan dari UKM Paduan Suara Sriwijaya Choir menyanyikan lagu Himne dan Mars Unikal. Sambutan-sambutan pun diberikan pada acara ini yakni oleh Rektor Unikal,  Wakil Rektor 1, Ketua Badan Pembina Yayasan , Ketua Pengurus Yayasan dan dilanjut penyampaian pidato ilmiah oleh Dr. Muh. Agus, S.Pi., M.si selaku dosen Fakultas Perikanan.

Sejumlah 696 mahasiswa yang diwisuda pada hari itu, dan adapun wisudawan yang memperoleh predikat terbaik adapula penghargaan khusus. Semua itu tergantung dengan IPK yang mereka peroleh selama masa perkuliahan dan prestasi yang didapat. Para wisudawan satu per satu menaiki panggung untuk dikukuhkan dan yang lebih menarik perhatian yakni, Takuma Akina mahasiswa asal Jepang program studi Teknik Batik dan Hasyim Ashari program studi Pend. Matematika yang menjadi wisudawan dengan penghargaan khusus atas prestasinya. Tidak hanya itu, perhatian juga tertuju kepada wisudawan program studi Profesi Ners dengan IPK 4.0, begitu sempurna. Para mahasiswa mengucapkan janji wisuda dengan serentak agar menjadi lulusan yang berguna bagi bangsa dan negara.
“Untuk yang wisuda hari ini tantangan sekarang dan kedepan itu cukup berat. Maka yang menentukan keberhasilan itu adalah harus terus diasah kemampuan literasinya, kompetensi yang menyangkut kepemimpinan, komunikasi, menjalin kerja sama dan karakter. Karakter itu integritas, kepedulian, disiplin dan jujur itu yang penting. Sedangkan bagi mahasiswa sekarang yang sedang berproses jangan hanya kutu buku, tapi juga harus berlatih untuk menjalin kerja sama, silaturahmi, untuk kemampuan leadership dan kolaboratif itu bisa ditemui di beroganisasi.” Pesan H. Suryani, S.H., M.Hum, Rektor Universitas Pekalongan.

            Pada acara ini adanya perayaan dies natalis Unikal ke-37. Ucapan selamat diungkapkan oleh rektor Unikal dan berharap agar selalu bertransformasi dari revolusi industri ke-3 sampai 4. Melakukan transformasi caranya terus mengikuti perkembangan pendidikan berbasis teknologi, dengan adanya kuliah online, mengasah soft skill karena setiap mahasiswa akan dikeluarkan surat keterangan pendampingan ijazah atau SKPI. Acara ini berjalan dengan lancar dan sesuai jadwal walapun ada kendala yang terjadi seperti jalanan macet dan listrik padam ketika pengukuhan namun tetap berjalan dengan baik.


Reporter; Amanda Kusuma, Agistina
Penulis; Agistina


Komentar

Postingan populer dari blog ini

NASKAH ESAI: Membangun Media yang Memanusiakan Manusia

     Penulis: Diki Mardiansyah (Juara 3 Lomba Esai Festival Jurnalistik LPM Suaka UNIKAL 2021)      Media semakin tidak memegang etika jurnalistik dan menuju keadaan yang semakin mengkhawatirkan. Banyak malpraktik di industri media. Profesi wartawan banyak digunakan oleh orang-orang yang tidak jelas, hanya untuk mencari keuntungan pribadi semata. Baik dengan mencari “amplop”, memeras, clickbait, membuat media “abal-abal” yang tujuannya hanya mencari uang, atau menjadikan media memuat berita yang jauh dari nilai-nilai kemanusiaan      Hal itu, saya kira, menjadi pelanggaran kode etik yang sangat serius dan semakin menggejala. Dengan dilanggarnya kode etik jurnalistik itu, implikasinya adalah media tidak mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan karena membuat berita yang tidak berkualitas dan bermutu. Padahal, media menjadi sarana penting untuk menyampaikan pesan tentang kemanusiaan. Sebab, kemanusiaan adalah nilai universal yang dapat men...

HEBOH TAMBANG NIKEL DI RAJA AMPAT, BENARKAH INI WARISAN TURUN TEMURUN SEJAK ERA SOEHARTO?

  Raja Ampat, surga bahari kita, mendadak jadi sorotan karena kabar penambangan nikel. Pertanyaan besar pun muncul: benarkah ancaman ini adalah "warisan" lama dari era Orde Baru? Kisah ini memang rumit, melibatkan berbagai pihak, mulai dari aktivis lingkungan yang gigih, kebijakan pemerintah, sampai sejarah panjang konsesi tambang di negeri ini. Greenpeace , misalnya, jadi salah satu suara paling keras yang menyoroti dampak serius tambang nikel dan proses hilirisasinya di Raja Ampat, Papua. Menurut Kiki Taufik, Kepala Global Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia, aktivitas tambang di Pulau Gag, Pulau Kawe, dan Pulau Manuran itu sudah membabat lebih dari 500 hektare hutan. Dampaknya? Bisa merusak 75% terumbu karang dunia, berbagai jenis ikan, bahkan satwa khas Papua macam cendrawasih botak. Pastinya, ini juga mengancam sektor ekowisata yang jadi tumpuan utama pendapatan Raja Ampat. Tak heran, para aktivis Greenpeace sampai turun ke jalan di Indonesia Critical Minerals Conferenc...

Kupas Tuntas TOEFL, IELTS, dan EnglishScore di ESA Talk Show

  Pekalongan (28/06/25) – Pada Sabtu pagi, Ruang Jlamprang Sekretariat Daerah Pekalongan dipadati oleh para peserta ESA Talk Show . Digagas oleh English Student Association (ESA) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Pekalongan, talk show bertajuk “The Big Three of English Proficiency Tests: TOEFL, IELTS, and EnglishScore, Which Test is Right For You?” ini diselenggarakan khusus untuk membahas perbedaan serta karakteristik masing-masing tes kemampuan Bahasa Inggris, yakni TOEFL, IELTS, dan EnglishScore . Antusiasme tinggi mewarnai ESA Talk Show . Sebanyak 50 peserta memadati ruangan, tidak hanya dari kalangan mahasiswa Universitas Pekalongan (UNIKAL), tetapi juga siswa sekolah dari berbagai wilayah seperti Batang, Pekalongan, dan Pemalang. Acara ini menghadirkan dua narasumber berkompeten, yaitu Kepala Lembaga Bahasa Dr. Sarlita D. Matra, M.Pd., dan Khusna Irfiana M.Pd., yang siap berbagi wawasan mendalam mengenai tes kemampuan bahasa Inggris. Tidak hanya itu,...