Langsung ke konten utama

Mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Civitas Akademika UNIKAL Menggalang Bantuan

    Pekalongan - Civitas Akademika Universitas Pekalongan adakan aksi galang bantuan pada Kamis, 21 Januari 2021. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu korban bencana banjir di Kalimantan Selatan dan korban bencana gempa di Sulawesi Barat.

    Salah satu partisipan dari kegiatan ini adalah Ormawa Fakultas Hukum Universitas Pekalongan. Kegiatan galang bantuan ini terbagi menjadi dua cara. Yang pertama, dengan turun ke jalan di wilayah Kabupaten Pekalongan dan Kota Pekalongan guna menggalang bantuan yang berupa uang tunai. Selanjutnya, membuat posko donasi di Alun-alun Kota Pekalongan. Bentuk bantuan yang digalang berupa pakaian layak pakai, obat-obatan, food parcel, dan sebagainya.

    "Hasil dari galang bantuan ini akan dibagikan di media sosial milik Ormawa Fakultas Hukum," ujar Lailul selaku Gubernur BEM Fakultas Hukum. Ia menambahkan, untuk bantuan berupa uang dapat dikirimkan melalui transfer ke rekening BRI, DANA dan OVO.

    Selain Ormawa Fakultas Hukum, ada pula Ormawa Fakultas Farmasi yang turut mengadakan aksi galang bantuan. Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 19 Januari dan akan ditutup pada 28 Januari 2021. Penggalangan bantuan ini hanya menerima uang yang dikirimkan melalui transfer ke rekening BRI, BNI dan BCA. Gubernur BEM Fakultas Farmasi, M. Gufron menyebutkan bahwa kegiatan ini merupakan suatu bentuk kepedulian mereka terhadap masyarakat yang terdampak bencana di Kalimantan Selatan dan Sulawesi Barat.

"Kita sebagai manusia sudah sepatutnya ikut berpartisipasi terhadap kondisi di mana rasa kemanusiaan pada seseorang itu tinggi. Terutama pada seseorang yang terkena bencana," tambahnya.

    Hasil dari seluruh penggalangan bantuan tersebut akan disalurkan melalui Palang Merah Indonesia (PMI). Terselenggaranya kegiatan galang bantuan dari Civitas Akademika Universitas Pekalongan merupakan bentuk dari terealisasinya pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Yakni, yang berbunyi "pengabdian kepada masyarakat".

    Selain itu, dengan adanya kegiatan tersebut diharapkan Civitas Akademika Universitas Pekalongan dapat berkontribusi lebih baik lagi. Kegiatan tersebut juga dapat terus terlaksana secara berkelanjutan guna membantu saudara kita yang membutuhkan bantuan.


Reporter: Nurfadilah, dkk

Penulis: Kirana Ayudya Wardani

Editor: Reza Firnanto

Komentar

Postingan populer dari blog ini

NASKAH ESAI: Membangun Media yang Memanusiakan Manusia

     Penulis: Diki Mardiansyah (Juara 3 Lomba Esai Festival Jurnalistik LPM Suaka UNIKAL 2021)      Media semakin tidak memegang etika jurnalistik dan menuju keadaan yang semakin mengkhawatirkan. Banyak malpraktik di industri media. Profesi wartawan banyak digunakan oleh orang-orang yang tidak jelas, hanya untuk mencari keuntungan pribadi semata. Baik dengan mencari “amplop”, memeras, clickbait, membuat media “abal-abal” yang tujuannya hanya mencari uang, atau menjadikan media memuat berita yang jauh dari nilai-nilai kemanusiaan      Hal itu, saya kira, menjadi pelanggaran kode etik yang sangat serius dan semakin menggejala. Dengan dilanggarnya kode etik jurnalistik itu, implikasinya adalah media tidak mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan karena membuat berita yang tidak berkualitas dan bermutu. Padahal, media menjadi sarana penting untuk menyampaikan pesan tentang kemanusiaan. Sebab, kemanusiaan adalah nilai universal yang dapat men...

HEBOH TAMBANG NIKEL DI RAJA AMPAT, BENARKAH INI WARISAN TURUN TEMURUN SEJAK ERA SOEHARTO?

  Raja Ampat, surga bahari kita, mendadak jadi sorotan karena kabar penambangan nikel. Pertanyaan besar pun muncul: benarkah ancaman ini adalah "warisan" lama dari era Orde Baru? Kisah ini memang rumit, melibatkan berbagai pihak, mulai dari aktivis lingkungan yang gigih, kebijakan pemerintah, sampai sejarah panjang konsesi tambang di negeri ini. Greenpeace , misalnya, jadi salah satu suara paling keras yang menyoroti dampak serius tambang nikel dan proses hilirisasinya di Raja Ampat, Papua. Menurut Kiki Taufik, Kepala Global Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia, aktivitas tambang di Pulau Gag, Pulau Kawe, dan Pulau Manuran itu sudah membabat lebih dari 500 hektare hutan. Dampaknya? Bisa merusak 75% terumbu karang dunia, berbagai jenis ikan, bahkan satwa khas Papua macam cendrawasih botak. Pastinya, ini juga mengancam sektor ekowisata yang jadi tumpuan utama pendapatan Raja Ampat. Tak heran, para aktivis Greenpeace sampai turun ke jalan di Indonesia Critical Minerals Conferenc...

WISUDA DI HALAMAN PARKIR, LANGKAH ADAPTIF UNIVERSITAS PEKALONGAN

Pekalongan (26/04/25) - Universitas Pekalongan menggelar acara wisuda Magister ke-3, Profesi ke-12, Sarjana ke-62, dan Diploma ke-26. Di tengah hiruk pikuk perayaan kelulusan sebuah pemandangan tak biasa tersaji di Universitas Pekalongan. Alih-alih ballroom hotel megah, halaman parkir kampus justru bertransformasi menjadi lokasi digelarnya prosesi wisuda. Sebuah pilihan yang mungkin menimbulkan tanya, namun dibalik kesederhanaannya tersembunyi sebuah langkah adaptif dan inovatif. Lantas, mengapa halaman parkir dianggap sebagai opsi yang masuk akal untuk momen kebanggaan ini? Pada wisuda kali ini, sejumlah 360 lulusan dari berbagai fakultas dan program studi diwisuda, meliputi: Fakultas Ekonomi Bisnis (S2 Manajemen: 9, S1 Manajemen: 79, S1 Akuntansi: 50), Fakultas Hukum (S2 Hukum: 1, S1 Ilmu Hukum: 106), Fakultas Perikanan (S1 Budidaya Perairan: 18), Fakultas Pertanian (S1 Agroteknologi: 13), Fakultas Ilmu Kesehatan (S1 Kesehatan Masyarakat: 6, S1 Ilmu Keperawatan: 4, Profesi Ners: 3...