Langsung ke konten utama

Selenggarakan Vaksin Massal, Universitas Pekalongan Turut Andil Penanggulangan Pandemi.

 



Pekalongan, 27 Agustus 2021 - Program vaksinasi massal yang diselenggarakan Universitas Pekalongan selama 5 hari, yakni dimulai dari tanggal 25 Agustus dan akan berakhir di 30 Agustus 2021 mendatang. Kegiatan vaksinasi ini merupakan vaksinasi dosis pertama. Kegiatan ini bertempat di kampus Universitas Pekalongan, Jl. Sriwijaya No. 3 Kota Pekalongan.

Pihak Humas Gugus Tugas Covid Universitas Pekalongan, Rr. Vita Nur Latif, SKM, M.Kes menuturkan bahwa pelaksanaan kegiatan vaksinasi ini merupakan elaborasi kerjasama antara Universitas Pekalongan dengan Polres Pekalongan kota, Kodim 0710 dan Dinas Kesehatan Kota Pekalongan. Jenis vaksin yang digunakan, yaitu jenis Moderna dan Astra Zeneca.

 

"Dan untuk sasarannya yaitu 5000 sasaran. Sudah include seluruh mahasiswa Universitas Pekalongan dan masyarakat umum." imbuhnya. Kegiatan ini bertujuan sebagai upaya untuk pencegahan dan penanggulangan pandemi Covid-19.



Disamping itu, penyelenggaraan vaksinasi ini bertujuan untuk mempersiapkan Universitas Pekalongan dalam pencanangan pembelajaran luring dengan metode hybrid learning. Pelaksanaan pembelajaran secara luring pun sedang menjadi pertimbangan.

"Mungkin luring akan dibuka secara bertahap. Ini masih di bicarakan di Gugus Tugas, Kita harus nilai semua resikonya." ujar Rr. Vita.

Antusias mahasiswa dan masyarakat untuk mengikuti kegiatan vaksinasi ini sangat tinggi. Fase awareness mereka sudah terbentuk. Salah satu mahasiswa prodi Farmasi, Tahira mengungkapkan jika ia mengikuti kegiatan vaksinasi ini atas insiatif sendiri sebagai bentuk dukungan agar pembelajaran luring segara dilaksanakan.

Tuti Suharningsi (59), partisipan vaksinasi dari elemen masyarakat mengungkapkan bahawa ia mengikuti kegiatan ini atas insiatif sendiri. "Biar sehat." ujarnya.

Rr. Vita berharap agar seluruh mahasiswa ikut mensukseskan kegiatan ini sebagai kesungguhan untuk mempersiapkan diri melaksanakan perkuliahan luring. Serta mahasiswa sebagai insan cendekia dapat turut menuntaskan kondisi pandemi saat ini. "Segera selesai ya pandeminya. Karena pandemi itu multiple player effect."



Komentar

Postingan populer dari blog ini

NASKAH ESAI: Membangun Media yang Memanusiakan Manusia

     Penulis: Diki Mardiansyah (Juara 3 Lomba Esai Festival Jurnalistik LPM Suaka UNIKAL 2021)      Media semakin tidak memegang etika jurnalistik dan menuju keadaan yang semakin mengkhawatirkan. Banyak malpraktik di industri media. Profesi wartawan banyak digunakan oleh orang-orang yang tidak jelas, hanya untuk mencari keuntungan pribadi semata. Baik dengan mencari “amplop”, memeras, clickbait, membuat media “abal-abal” yang tujuannya hanya mencari uang, atau menjadikan media memuat berita yang jauh dari nilai-nilai kemanusiaan      Hal itu, saya kira, menjadi pelanggaran kode etik yang sangat serius dan semakin menggejala. Dengan dilanggarnya kode etik jurnalistik itu, implikasinya adalah media tidak mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan karena membuat berita yang tidak berkualitas dan bermutu. Padahal, media menjadi sarana penting untuk menyampaikan pesan tentang kemanusiaan. Sebab, kemanusiaan adalah nilai universal yang dapat men...

[Opini Publik] Berikan Aspirasi Tanpa Anarki

Demonstrasi adalah hak konstitusional warga negara. Hak itu dijamin oleh undang undang dan dijunjung tinggi dalam demokrasi. Demonstrasi hadir karena ada kegelisahan publik yang tidak terjawab oleh kebijakan. Ia adalah ruang menyuarakan, ruang mendebat, ruang mendesak agar wakil rakyat benar benar mendengar. Namun apa yang terjadi di Kota Pekalongan pada Sabtu (30/08/2025) justru menjadi ironi. Gedung DPRD yang mestinya menjadi rumah aspirasi dibakar dan dijarah oleh massa yang kehilangan kendali. Kronologi mencatat bahwa pada pukul (12:10) sekelompok massa yang kebanyakan remaja bahkan pelajar langsung menyerbu area kantor Setda dan gedung DPRD. Tidak ada orasi yang menggema, tidak ada dialog yang muncul. Yang ada hanyalah perusakan dan pembakaran. Kursi-kursi di ruang rapat ditumpuk lalu disulut api. Dari luar gedung terlihat asap mengepul dan api kian membesar. Aparat pemadam kebakaran kesulitan masuk karena situasi yang tidak terkendali. Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto ...

[Opini] Menteri Keuangan Bicara Gaji Guru, Publik Bertanya Dimana Hatinya?

Beberapa waktu lalu, pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani tentang gaji guru kembali memantik perbincangan publik. Beliau menyinggung bahwa tidak semua hal harus ditanggung negara. Ucapan ini cepat menyebar di media sosial, memunculkan berbagai reaksi, mulai dari kritik keras hingga pembelaan. Namun, di tengah hiruk-pikuk itu, ada satu pertanyaan yang menggantung di kepala banyak orang: “Benarkah gaji guru kita sudah layak?”