Pekalongan (23/08/2024) Aksi Peringatan Darurat Tolak RUU Pilkada, mengundang berbagai elemen masyarakat dan mahasiswa Pekalongan Raya dalam menyuarakan aspirasi-aspirasi masyarakat. Aksi ini dimulai dari titik kumpul di Universitas Pekalongan yang kemudian menuju Monumen Djoeang menggunakan kendaraan pribadi. Sejumlah elemen yang bergabung dalam aksi ini, membentangkan spanduk dengan berbagai tulisan sebagai seruan perlawanan. Massa kemudian menyuarakan orasi-orasinya secara bergantian. Para massa juga sempat memblokade jalan sehingga aparat kepolisian bergegas mengondisikan jalan. Aksi ini dilakukan untuk menyuarakan aspirasi yang berkaitan dengan RUU Pilkada.
"Kita mengungkapkan ketidakpercayaan kita terhadap DPR melalui orasi-orasi kita, yaitu yang berkaitan dengan tolak RUU pilkada dan juga kita mendesak untuk KPU agar segera membuat PKPU berkaitan dengan putusan MK nomor 60 dan juga 70. Kita juga menolak berbagai bentuk praktik intervensi demokrasi yang itu sering sekali terjadi. Intervensi demokrasi yang saat ini bahwa banyak pihak-pihak yang merasa dirinya itu diintervensi oleh pihak partai politik tertentu dan itu yang kita suarakan hari ini" Ujar Izul Arob, selaku Presiden Mahasiswa Universitas Pekalongan.
Berbagai tuntutan nasional yang juga ikut disuarakan seperti Tolak Politik Upah Murah, cabut Undang-undang Omnibus law Cipta Kerja, Tolak Liberalisasi Pendidikan dan juga Undang-undang Perampasan Aset. Tak hanya menyuarakan isu nasional, tetapi juga menyuarakan isu-isu lokal terkait masalah Rob dan IPAL yang tidak pernah selesai di area Kota Pekalongan dan juga masalah Infrastuktur yang ada di Kota Pekalongan seperti akses jalan yang bisa dikatakan tidak layak digunakan.
Melalui pernyataannya, Izul Arob menambahkan bahwa akan tetap
mengawal hal ini sampai dengan menang, yang dalam artian terkait putusan MK nomor 60 dan 70 sampai dengan
menang pada tanggal 27 Agustus.. Beberapa mahasiswa yang turut andil dalam aksi
ini juga memberi pernyataan untuk tetap mengkawal putusan MK sampai tanggal 27
Agustus 2024 nanti.
Reporter : Siti Khotijah, Reffi Mahriza, Rezza Septian
Dhuhana Putra Sety
Penulis : Afrida Isnania Khoiro, Laila
Maghfiroh
Komentar
Posting Komentar