Pekalongan, 5 Februari 2021 — Pendaftaran
Daftar Pemilih Tetap, atau bisa disingkat dengan DPT merupakan bentuk dari
demokrasi mahasiswa Universitas Pekalongan.
Pasalnya, dengan menjadi DPT maka mahasiswa dapat menggunakan hak
suaranya. Dalam pelaksanaan Pemilihan Raya (PEMIRA), suara yang dihitung sah
adalah mahasiswa yang sudah terdaftar sebagai DPT. Pendaftarannya sendiri sudah
dibuka sejak tanggal 25-31 Januari lalu.
Adanya DPT ini, dapat membantu panitia KPR
(Komisi Pemilihan Raya). Salah satunya untuk mendeteksi kecurangan dengan
mudah, seperti menyalahgunakan hak suara orang lain.
"Pada sistem online kali ini, pihak KPR sudah mempelajari banyak sekali potensi
kecurangan. Misalnya penyalahgunaan hak suara mahasiswa oleh pihak yang tidak
bertanggung jawab, agar memperbanyak hasil perolehan suara, agar salah satu paslon
menang." ujar Irkham Mutamam, selaku Ketua KPR.
Dengan mendaftar DPT terlebih dahulu
merupakan suatu langkah antisipasi. Pasalnya, e-vote PEMIRA Universitas Pekalongan itu hanya dengan login melalui
Siakad.
"Walaupun kita sebelumnya sudah
mensosialisasikan untuk mengubah password
siakad guna mengantisipasi kecurangan itu, tapi yg kita tau banyak mahasiswa yg
mengabaikan. Maka dari itu kami menggunakan kebijakan DPT tersebut, agar tidak
semena-mena menggunakan hak suara orang lain." imbuhnya.
Meski demikian, antusiasme mahasiswa untuk
mendaftarkan diri sebagai DPT ini masih rendah. Hal itu berkaitan dengan
semangat kepedulian mahasiswa terhadap demokrasi kampus yang kurang.
Fitriyatul, selaku mahasiswa yang
mencalonkan diri sebagai WaPres beranggapan bahwa keadaan ini sangat miris. Pasalnya,
kampus kita sedang mengadakan hajat besar sekaligus kesempatan besar untuk
ladang mahasiswa dalam berproses, namun antusias mahasiswa sendiri itu tidak
ada.
"Untuk teman-teman mahasiswa yang baru
itu masih tinggi-tingginya. Untuk mahasiswa yang sudah lanjut, misal dari
semester 3 dan 5 itu gairahnya sedikit menurun." ujar Lailul, mahasiswa Fakultas
Hukum.
Ia menambahkan, pesan untuk mahasiswa
Universitas Pekalongan agar menggunakan hak pilihnya. Jangan apatis terhadap
demokrasi yang terjadi di kampus kita.
Reporter: Nurfadilah
Redaksi: Kirana Ayudya W
Editor: Reza Firnanto
Cover: Tri Dimas
Komentar
Posting Komentar