Pekalongan (03/04/2024) – Setelah pelaksanaan pemilihan raya dan real count yang diadakan bulan lalu, Komisi Pemilihan Raya (KPR) belum juga menetapkan adanya pelantikan dan Serah Terima Jabatan (SERTIJAB) ketua ormawa di Universitas Pekalongan. Pelantikan dan Serah Terima Jabatan (SERTIJAB) walaupun bersifat formalitas tetapi perlu segera diadakan karena hal tersebut berimbas pada penundaan program kerja setiap ormawa.
Menurut Daniel, selaku Ketua BEM Fakultas
Hukum terpilih tahun 2024, seharusnya setelah pemira, proses pelantikan ketua
ormawa dapat segera dilaksanakan. Namun, hingga saat ini belum ada kejelasan
mengenai kapan pelantikan tersebut akan digelar. Bahkan, informasi yang beredar
menyebutkan bahwa pelantikan BEM dan SEMA Universitas sempat diundur hingga
tanggal 4 April 2024, namun pengumuman resmi terkait hal tersebut belum
dikeluarkan oleh Komisi Pemilihan Raya (KPR) selaku penyelenggara. Sementara itu,
pelantikan BEM dan SEMA fakultas belum ada kabar dan informasi dari KPR. "…Itu
kan mengundur sampai tanggal 4 April 2024 belum resmi juga, belum ada
pemberitahuan resmi juga. Aku sudah sempat tanya sama BEM dan SEMA Universitas
kabarnya emang tanggal 4 tapi ditanyain pengumuman resminya belum ada. Itu
hanya dari BEM dan SEMA Universitas yang diberi gambaran dari KPR Univ, tapi
kalau dari fakultasnya belum ada. Saya tanya ke KPR Fakultas pun tidak bisa menjawab secara detail karena
memang dari KPR Fakultas itu hanya mengikuti KPR Universitas Pekalongan. ….”
ujar Daniel.
Keterlambatan pelantikan ini dikhawatirkan
akan berdampak pada kinerja ormawa, mengingat kegiatan organisasi tidak dapat
berjalan secara optimal tanpa adanya struktur kepengurusan yang resmi. Selain
itu, mahasiswa juga merasa kebingungan dengan situasi yang terjadi. "…Ada
beberapa Proker yang harusnya sudah dilaksanakan itu tidak terjadi karena tidak memiliki dasar
yang kuat," tambah Daniel.
Hisbul Islam selaku Ketua SEMA Universitas
Pekalongan terpilih, menduga keterlambatan pelantikan ormawa ini disebabkan
oleh masalah yang ada di dalamnya, seperti recruitment di beberapa
fakultas dan kurangnya pengarahan dan pengawalan yang baik dari SEMA
sebelumnya. “Ketika saya ke lapangan
langsung, ternyata masih banyak ada beberapa fakultas yang memang masih ada
problem di dalamnya dan ternyata setelah dicari tau, itu memang mau ngga mau
dari KPR itu harus mundur…”.
“Bisa jadi ini karena pengawalan dari SEMA
sebelumnya kurang baik karena memang pengarahan dan pengalaman itu benar-benar
berada atau arsip-arsip sebelumnya berada di tangan SEMA sebenarnya. Jadi, mungkin
itu yang menyebabkan tersendatnya kegiatan KPR.” ujar Hisbul.
Pihak KPR Universitas sendiri belum
memberikan penjelasan lebih lanjut terkait alasan dibalik keterlambatan
pelantikan ini. Namun, M Izul Arob Presiden Mahasiswa terpilih 2024 menyebutkan
bahwa terdapat beberapa permasalahan yang masih diselesaikan oleh KPR sebelum
pelantikan dapat dilaksanakan.
"Kawan-kawan KPR juga sekarang bukan
mereka sedang tidak ngapa-ngapain, mereka juga tak kira sedang mengerjakan
sesuatu yang memang itu menjadi kebutuhan atau keperluan untuk kegiatan
pelantikan," pungkas Izul.
Penulis : Kirana Puspita Risva &
Muhammad Aries Shofiudin
Reporter : Mizannul Ihsan Lubis, Wardatul Hasna’
& Aisyah Wafa Hanadiya
Editor : Rahma Nur Hidayah
Komentar
Posting Komentar