Langsung ke konten utama

PKKMB Universitas Pekalongan 2025 Berjalan Lancar, Evaluasi Jadi Langkah Perbaikan

Pekalongan (04/09/25) – Pekalongan – Pelaksanaan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Pekalongan tahun 2025 berlangsung selama empat hari, mulai 1 hingga 4 September 2025, dengan berbagai rangkaian kegiatan di tingkat universitas, fakultas, hingga program studi. Secara umum, kegiatan berjalan baik dan kondusif meskipun sempat terjadi beberapa kendala teknis yang langsung dapat diatasi.

Wakil Ketua II Bidang Hukum Legislasi, dan Pengawasan Senat Mahasiswa (SEMA) Universitas Pekalongan, M. Hanif Khoirudin, yang pada kesempatan ini juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas PKKMB tingkat Universitas, menyampaikan bahwa jalannya kegiatan sudah cukup baik. "Secara keseluruhan pelaksanaan PKKMB dari hari pertama hingga hari keempat berjalan lumayan baik. Memang ada beberapa minor mistake, tapi bisa langsung ditangani dengan cepat dan tepat oleh panitia maupun dewan pengawas," ujarnya.



Pada hari pertama, kegiatan di tingkat universitas sempat diganggu oleh faktor alam. Angin kencang menghempaskan atap tenda tratak. Namun panitia PKKMB dan dewan pengawas segera sigap menanganinya. "Alhamdulillah kejadian itu bisa langsung ditangani, teman-teman dewan pengawas gercep mengamankan situasi," kata Hanif.

Hari kedua, PKKMB dilaksanakan di tingkat fakultas dengan kondisi yang lebih kondusif tanpa kendala berarti. Demikian pula pada hari ketiga, kegiatan di tingkat program studi berlangsung lancar dan tertib. Dewan pengawas turut berkeliling untuk memantau pelaksanaan bersama jajaran kampus.



Sementara itu, pada hari keempat digelar parade Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) serta acara inaugurasi. Menurut Hanif, acara inaugurasi berjalan baik, sementara parade UKM dinilai masih memiliki ruang untuk perbaikan. "Mungkin bisa dievaluasi terkait pemilihan tempat yang outdoor dan panas. Konsepnya bisa diperbaiki lagi agar tahun depan lebih kondusif," jelasnya.

Sebagai penutup, Dewan Pengawas mengajak seluruh elemen penyelenggara, mulai dari Ketua Ormawa, Ketua Pelaksana, Presiden Mahasiswa, hingga koordinator tingkat universitas, untuk melaksanakan evaluasi bersama. "Tujuan dari evaluasi ini adalah untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan PKKMB tahun 2026 agar lebih baik lagi," pungkas Hanif.

Penulis dan foto : Tim Redaksi


Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Opini Publik] Berikan Aspirasi Tanpa Anarki

Demonstrasi adalah hak konstitusional warga negara. Hak itu dijamin oleh undang undang dan dijunjung tinggi dalam demokrasi. Demonstrasi hadir karena ada kegelisahan publik yang tidak terjawab oleh kebijakan. Ia adalah ruang menyuarakan, ruang mendebat, ruang mendesak agar wakil rakyat benar benar mendengar. Namun apa yang terjadi di Kota Pekalongan pada Sabtu (30/08/2025) justru menjadi ironi. Gedung DPRD yang mestinya menjadi rumah aspirasi dibakar dan dijarah oleh massa yang kehilangan kendali. Kronologi mencatat bahwa pada pukul (12:10) sekelompok massa yang kebanyakan remaja bahkan pelajar langsung menyerbu area kantor Setda dan gedung DPRD. Tidak ada orasi yang menggema, tidak ada dialog yang muncul. Yang ada hanyalah perusakan dan pembakaran. Kursi-kursi di ruang rapat ditumpuk lalu disulut api. Dari luar gedung terlihat asap mengepul dan api kian membesar. Aparat pemadam kebakaran kesulitan masuk karena situasi yang tidak terkendali. Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto ...

NASKAH ESAI: Membangun Media yang Memanusiakan Manusia

     Penulis: Diki Mardiansyah (Juara 3 Lomba Esai Festival Jurnalistik LPM Suaka UNIKAL 2021)      Media semakin tidak memegang etika jurnalistik dan menuju keadaan yang semakin mengkhawatirkan. Banyak malpraktik di industri media. Profesi wartawan banyak digunakan oleh orang-orang yang tidak jelas, hanya untuk mencari keuntungan pribadi semata. Baik dengan mencari “amplop”, memeras, clickbait, membuat media “abal-abal” yang tujuannya hanya mencari uang, atau menjadikan media memuat berita yang jauh dari nilai-nilai kemanusiaan      Hal itu, saya kira, menjadi pelanggaran kode etik yang sangat serius dan semakin menggejala. Dengan dilanggarnya kode etik jurnalistik itu, implikasinya adalah media tidak mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan karena membuat berita yang tidak berkualitas dan bermutu. Padahal, media menjadi sarana penting untuk menyampaikan pesan tentang kemanusiaan. Sebab, kemanusiaan adalah nilai universal yang dapat men...

Training Legislatif Universitas Pekalongan 2025: Langkah Awal Cetak Senator Mahasiswa Kompeten

Pekalongan, 20 September 2025 – Senat Mahasiswa Universitas Pekalongan (SEMA U) untuk pertama kalinya menggelar Training Legislatif Universitas Pekalongan 2025. Selama dua hari, Jumat–Sabtu (19–20 September 2025), kegiatan berlangsung di Gedung F Lantai 8, Ruang Adaro. Program perdana ini diharapkan menjadi tonggak lahirnya senator mahasiswa dengan kapasitas legislatif yang lebih matang.